Jajaran Pegawai Dinas Perikanan mengikuti kegiatan Webinar yang diselenggarakan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) pada Rabu (30/8) secara daring melalui Aplikasi Zoom di Ruang pertemuan Dinas Perikanan. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas, Syamsul Alam didampingi oleh Sekretaris Dinas, Irmawati Malkab, Kabid Perikanan Tangkap, Budiman, Kabid Usaha dan Kelembagaan, Asliah Mappirewa beserta sejumlah staf pegawai.

Mengangkat tema “Perselingkuhan ASN: Cinta Terlarang, Masalah Menghadang” kegiatan ini dilaksanakan guna menjamin terbentuknya profesi ASN yang dihormati pegawainya dan masyarakat sesuai dengan tujuan KASN berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 28 huruf e bahwa Komisi Aparatur Sipil Negara. Kepala KASN, Agus Pramusinto mengungkapkan kegiatan Webinar ini merupakan salah satu tindak lanjut dengan adanya sejumlah besar laporan mengenai insiden perselingkuhan yang melibatkan pegawai ASN. Dimana menurut Agus dalam rentang waktu 2020 hingga 2023 terdapat total sebanyak 172 laporan kasus perselingkuhan. “Data yang kami kumpulkan dari tahun 2020 hingga 2023 mengungkapkan bahwa 25?ri total pengaduan mengenai pelanggaran etika dan perilaku pegawai ASN yang dilaporkan kepada KASN adalah terkait dengan kasus perselingkuhan dan masalah rumah tangga, yang berjumlah 172 kasus,” ungkap Kepala KASN. Agus juga menjelaskan, kasus perselingkuhan memiliki sejumlah dampak negatif bagi pegawai ASN seperti kerusakan terhadap integritas, moral, performa kerja, reputasi, hingga karier pegawai ASN. “Tindakan perselingkuhan juga berpotensi mengancam kestabilan rumah tangga pegawai ASN serta merusak citra baik dari instansi terkait,” ujar Agus.

Sementara itu narasumber dr. Santi Yuliani,M.Sc.,Sp.KJ menjelaskan dampak psikis yang dialami oleh korban perselingkuhan akan melalui sejumlah fase mulai dari fase shock, denial, frustasi, depresi, hingga akhirnya masuk ke penyembuhan. Dimana fase penyembuhan dan menerima butuh waktu enam bulan sampai satu tahun. “Korban perselingkuhan butuh pendampingan jadi bukan didorong buat segera melupakan. Jadi kita perlu menjadi teman yang empati, karena kemungkinan kerjaanya jadi ada gangguan, jadi kita perlu support mereka,” ucapnya.

Diharapkan setelah mengikuti acara ini, seorang ASN dapat menjaga sikap dan prilaku, baik dengan sesama rekan kerja maupun dengan Atasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *